Tampilkan hasil untuk:

Brand:

Warna:


Ruangan Lebih Estetik, Ini 5 Trik Memilih Standing Lamp yang Tepat!

Sering jadi aksesoris pelengkap, banyak yang masih belum sadar kalau standing lamp lebih dari sekadar memberi penerangan. Fungsi standing lamp juga bisa mempercantik ruangan tanpa memerlukan instalasi yang ribet. Jangkauannya juga cukup signifikan karena jaraknya yang lebih dekat ke lantai. Tak heran jika standing lamp belakangan jadi salah satu aksesoris rumah yang paling favorit.

Akan tetapi, memilih standing lamp termasuk gampang-gampang susah karena membutuhkan pemilihan yang jeli. Ga perlu khawatir, Kania akan membagina tips dan trik memilih standing lamp yang tepat secara praktis. Namun, ada baiknya kamu ketahui dulu jenis-jenisnya. Yuk, simak langsung di bawah ini!

Jenis-Jenis Standing Lamp

Konsep umum dari standing lamp cukup sederhana, yaitu utamanya terdiri dari  komponen:

  • Pondasi kokoh sebagai kaki penopang yang diletakkan pada lantai.
  • Batang yang memanjang dengan ketinggian bervariasi
  • Lampu beserta rangka yang bisa diatur pijarnya. 

Meskipun komposisi standing lamp cukup standar, tapi ada banyak jenis standing lamp yang bervariasi desainnya. Masing-masing dari desain lampu ini tentunya juga menawarkan fungsi dan manfaat yang berbeda-beda. Berikut jenis-jenisnya!

  • Standing Lamp Ambient

Jenis standing lamp yang paling umum adalah ambient yang berfungsi untuk memberikan penerangan pada sebuah ruangan. Biasanya standing lamp ini menggunakan penutup untuk memberikan pijar yang semi terang alias tidak terlalu kuat pijarannya. Posisi favorit untuk jenis lampu ini adalah di bagian sudut yang bersisian dengan sofa atau tempat duduk lainnya. Fungsinya bisa digunakan sebagai penerangan ekstra saat membaca walaupun memang tidak lebih terang dari lampu baca pada umumnya. 

  • Standing Lamp Membaca

Jika standing lamp ambient lebih lembut pijarnya, maka banyak yang lebih suka memilih yang khusus untuk membantu aktivitas membaca. Daya terang lampu ini lebih fokus dengan fitur batang yang fleksibel supaya bisa digeser ketinggiannya. Untuk hasil ruangan yang lebih estetik, standing lamp membaca ini bisa tetap menggunakan lampu pijar yang daya watt-nya rendah, tapi tetap nyaman. 

  • Standing Lamp Uplight

Disebut juga standing lamp model obor, jenis lampu ini ditandai dengan daya pijarnya yang mengarah ke bagian atas. Arah pijarnya yang unik ini menjadikan standing lamp uplight sebagai aksen atau pelengkap estetika ruangan. Peletakkannya bisa di sepanjang koridor ataupun tetap di sudut ruangan. 

  • Standing Lamp Melengkung

Disebut juga standing lamp model arc, trend lampu berdiri dengan gaya melengkung semakin diminati di hunian modern minimalis. Bentuk batangnya yang melengkung menawarkan estetika lebih glamor dan kontemporer. Untuk jenis ini, banyak yang menggabungkan antara fungsi ambient dan juga lampu baca, bahkan juga pada ruangan makan untuk suasana yang lebih homey.

  • Standing Lamp Model Tripod

Mendengar kata tripod tentunya langsung tahu, ‘kan bentuk standing lamp yang dimaksud? Dengan jumlah tiga kaki yang berdiri independen dan bersatu di bagian atasnya, jenis lampu ini dilengkapi dengan penutup berbentuk seperti drum. Fungsinya lebih ke aksen dan jarang digunakan untuk penerangan utama. 

  • Standing Lamp Multi Lampu

Desain yang lebih variatif dengan berbagai jumlah bohlam, standing lamp ini bisa mengambil bentuk pohon dengan gantungan beberapa jumlah lampu hingga seperti kaki gurita atau lampion yang indah. Posisi lampu-lampu yang menggantung sering tidak paralel dengan arah sorot yang berbeda-beda untuk penerangan yang lebih maksimal. 

Tips Memilih Standing Lamp

Setelah tahu variasi jenis standing lamp, pastikan kamu tidak salah kaprah saat memilih, ya. Yuk, pelajari cara memilih standing lamp yang tepat sesuai kebutuhan!

1. Pilih Desain yang Tepat: Sebagai Statement atau Pelengkap 

Kehadiran standing lamp bisa menambah volume ruangan hingga memberi warna dan karakter yang estetik. Namun, ada pula  yang lebih bersifat sebagai pelengkap yang lebih kalem dan tidak menyita perhatian. Coba kaji ulang kebutuhanmu terhadap standing lamp, apakah kamu lebih butuh yang bersifat dekoratif atau justru kamu lebih mengutamakan fungsinya sebagai penerangan?

Jika lampu akan kamu jadikan dekorasi utama, maka pastikan memilih yang desainnya lebih menarik perhatian. Kehadiran standing lamp tidak akan tenggelam jika didekatkan pada gorden jendela dan tetap cukup jadi pusat utama dari ruangan. 

2. Ukuran Sesuai Ruangan

Saat memilih standing lamp, pastikan ukurannya sebanding dengan luas ruangan, termasuk dari segi ketinggian lantai hingga langit-langit. Jika langit-langit rumah cenderung rendah, hindari memilih yang terlalu tinggi supaya tetap proporsional. Atau bisa juga memilih lampu berdiri yang bisa digeser ketinggiannya. Saran Kania, coba ukur dulu ketinggian ideal sebelum memutuskan untuk membeli standing lamp

Sementara itu, dari segi ukuran bidang, pastikan letaknya juga tidak terlalu mendominasi atau jomplang dengan sekelilingnya. Pilih yang lebih ramping jika ruangan tergolong mungil. Kamu bisa lebih bebas dalam memilih ukuran jika ruangan ruamhmu cukup luas.

3. Ketinggian yang Pas 

Ketinggian standing lamp jadi salah satu faktor penting saat pemilihan. Semakin tinggi posisi lampu, maka pijarnya akan semakin lebar. Semakin tinggi pula, maka semakin cocok untuk fungsi dekorasi, tapi kurang tepat untuk kebutuhan penerangan yang maksimal. 

Sebaiknya kamu memilih lampu berdiri yang pijarannya tidak langsung jatuh tepat di jarak pandang mata. Patokan mudah saat menguji daya penerangan standing lamp adalah pijar lampunya tidak sampai membuat mata merasa perih atau tidak nyaman saat berdiri di dekat posisi lampu tersebut.

4. Fungsi dan Jenis Lampu yang Diinginkan

Melihat jenis-jenis standing lamp, sejatinya ada dua fungsi utama dari lampu ini, yaitu ambient atau penerang utama. Dari fungsi ini kalian bisa memilih sesuai prioritas, di mana ambient lebih sebagai penambah atmosfer atau aksen, sedangkan standing lamp utama memang akan difungsikan sebagai sumber penerangan untuk berbagai aktivitas. 

Misalnya, jika standing lamp akan diletakkan bersisian dengan sofa untuk kegiatan membaca, maka pilih yang jenisnya fleksibel dan penutup lampunya kecil atau tanpa penutup. Berbeda dengan lampu untuk ruang tamu yang lebih dekoratif, maka kamu bisa memilih yang memberikan suasana temaram dengan penutup besar. 

Untuk hal ini, ada beberapa jenis lampu bohlam yang bisa dikombinasikan dengan standing lamp. Pilihannya antara lain adalah LED, CFL, dan Halogen. 

5. Sesuaikan dengan Tema dan Dekor Ruangan

Jenis-jenis standing lamp yang berbeda akan semakin bervariasi dari segi bahan, misalnya dari kayu, metal, kuningan, marmer, dan sebagainya. Prinsipnya cukup sederhana, yaitu sesuaikan desain lampu dengan style interior rumah. Contohnya, standing lamp model chandelier atau kristal di sudut ruangan interior yang klasik, atau yang berbahan natural seperti kayu atau bambu untuk hunian Japandi.

Namun, jika ingin lampu berdiri tampil lebih atraktif, kamu boleh memilih yang modelnya sedikit berbeda, tapi masih dengan elemen yang sama. Misalnya memilih standing lamp metal untuk hunian industrial atau Japandi industrial. 

Tidak sulit, bukan memilih standing lamp yang cocok untuk interior rumah? Untuk pilihan yang tepat dan sesuai budget, kamu bisa langsung menemukannya di Dekoruma!