Ooops, tidak menemukan hasil
    Tidak menemukan Hasil

    Tips Memilih Selimut Bayi Yang Tepat

    Kehadiran seorang bayi akan memberikan suasana yang berbeda di rumah. Bayi hadir sebagai anugerah yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Bayi akan mudah tertawa juga menangis. Namun jika tangisannya tidak kunjung henti, kamu perlu waspada akan hal ini.

    Tangisan bayi disebabkan oleh keadaan yang tidak nyaman. Bisa jadi karena haus, kepanasan, pakaian yang tidak nyaman hingga selimut yang membuatnya gatal.

    Berbicara tentang selimut, tahukah kamu jika bayi membutuhkan selimut bayi yang nyaman dan tepat guna? Nyaman berarti tidak membuatnya gatal dan panas, sementara tepat guna berarti hanya digunakan pada saat-saat tertentu saja.

    Kulit bayi sangat sensitif. Itulah mengapa kamu perlu memahami betul, selimut bayi yang mana yang paling tepat untuk bayimu, karena tidak semua selimut cocok untuk bayi. Bayi memiliki kriteria selimut yang memang dikhususkan untuknya. Jika tidak diterapkan dengan benar, jangan heran bayi akan merasa tidak nyaman dan menangis berkepanjangan.

    Fungsi utama selimut bayi adalah untuk membuat bayi tetap hangat dan membungkusnya sehingga otot-otot dan tulang bayi dapat tumbuh dengan sempurna. Ini sama halnya dengan istilah ‘dibedung’ menurut orang Indonesia. Saat dibedung, bayi akan merasa lebih nyaman dan hangat. Selain itu, selimut bayi juga bisa berfungsi sebagai alas saat bayi berada di lantai atau menghindarkan bayi dari bakteri-bakteri berbahaya di sekitarnya.

    Selimut bayi dipasarkan dalam jenis yang bervariasi. Warna, ukuran, berat, dan fungsi selimut bayi pun berbeda-beda. Ada yang ringan, cukup berat, dan berat. Beberapa jenis selimut bayi bahkan diciptakan sangat lembut karena harus bersentuhan dengan kulit bayi. Namun, adapula selimut bayi yang hadir dengan fungsi hanya sebagai penghangat.

    Saat memilih selimut bayi, sebaiknya kamu memperhatikan daya tahan selimut tersebut. Selimut yang bisa dipakai dalam jangka waktu lama, mudah dibersihkan, dan dibuat dari bahan-bahan ramah bayi adalah syarat yang perlu kamu cermati.

    Bayi terbiasa untuk memegang selimut miliknya. Itulah mengapa, kamu juga perlu memperhatikan kebersihan selimut tersebut. Bayi dapat dengan mudah memasukkan selimut ke dalam mulutnya, padahal selimut tersebut tidak bersih.

    Jika ini terjadi, segera ganti selimut tersebut. Bayi juga sering kali merasa nyaman saat tidur jika sudah menggunakan selimut bayi miliknya. Makanya, kualitas tetaplah hal utama yang perlu kamu perhatikan.

    Agar kamu lebih mahir menentukan selimut mana yang tepat untuk bayimu, tidak ada salahnya jika kamu mengetahui beberapa jenis selimut bayi berikut ini:

    1. Selimut bedungan (receiving blanket)
      Hampir semua orang mengetahui jenis selimut ini. Selimut bedung memiliki bahan yang sangat halus dan sedikit berbulu. Bentuknya persegi empat dan memiliki motif beranekaragam. Namun adapula yang menjualnya tanpa motif alias polos. Selimut bayi ini sangat tepat digunakan pada bayi yang baru lahir.Saat menggunakan selimut ini, pastikan kamu memiliki banyak persediaan. Pasalnya, bayi akan lebih sering mengompol dan membasahi selimut ini. Saat selimut bedong basah dan kotor, pastikan kamu segera menggantinya.
    2. Selimut lampin (swaddling blankets)
      Gunakan selimut ini untuk menenangkan bayi yang menangis. Selimut lampin biasanya memiliki bentuk yang bervariasi, seperti persegi empat dengan ukuran besar, ataupun sudah berbentuk menyerupai kerucut.Selimut lampin yang berbentuk kerucut sengaja dibuat untuk memudahkan orangtua saat harus mengganti popok bayi. Orangtua hanya perlu membuka pengait di bagian atas selimut lampin, dan membukanya. Saat sudah selesai, mereka akan dengan cepat mengaitkan selimut kembali.
    3. Selimut berkepala hewan (security blankets)
      Selimut bayi satu ini sangatlah unik. Bentuknya mengerucut dengan kepala hewan sebagai ujungnya. Berbahan halus dan dijual dengan karakter hewan yang beranekaragam. Selimut ini akan membuat bayi terasa hangat sepanjang hari.
    4. Karung tidur bayi (sleep sacks)
      Produk selimut bayi yang satu ini jarang ditemui di Indonesia. Selimut ini memiliki konsep memasukkan seluruh badan bayi, kecuali kepala ke dalam karung tidur. Tangan, kaki, dan badan bayi akan terlindung dari hal-hal berbahaya saat sudah berada di dalam karung tidur ini.
    5. Matras (baby quilts)
      Matras baby quilts sebenarnya bukanlah selimut bayi seutuhnya. Benda ini lebih memiliki fungsi sebagai matras atau alas tidur bayi. Terbuat dari bahan yang cukup tebal dan sedikit empuk. Motif baby quilts juga bervariasi dan menggemaskan.

    Selain mengetahui jenis-jenis selimut bayi, kamu juga perlu tahu bahan-bahan apa saja yang tepat untuk sebuah selimut bayi. Berikut adalah beberapa jenis material yang umum digunakan untuk sebuah selimut bayi.

    1. Katun
      Kain katun adalah salah satu jenis bahan yang paling umum digunakan untuk pembuatan selimut bayi. Katun memiliki harga yang relatif paling murah dibandingkan dengan bahan lainnya. Katun mampu menyerap keringat dengan maksimal, lembut, dan dingin saat digunakan. Namun jika selimut katun sudah basah, akan lama baginya untuk kering.
    2. Serat katun
      Serat katun adalah jenis bahan kain lainnya yang biasa digunakan untuk selimut bayi. Selimut berbahan ini sangat lembut saat disentuh dan tahan lama. Selain itu, bahan ini lebih ekonomis dan mudah dibersihkan.
    3. Mikrofiber
      Bahan mikrofiber adalah bahan serat sintetis yang tahan akan noda dan cairan. Selimut berbahan mikrofiber sangat mudah untuk dibersihkan.
    4. Bulu domba
      Selimut berbahan bulu domba tergolong ringan, tahan terhadap noda, dan mudah untuk dirawat. Terbuat dari 100 persen poliester, selimut bayi berbahan bulu domba memiliki kemampuan untuk  cepat kering dan mengisolasi panas. Namun pastikan kamu tidak menggunakan selimut ini langsung bersentuhan dengan kulit bayi. Akan sangat tepat jika kamu menggunakannya sebagai pelapis.
    5. Flanel
      Selimut berbahan flanel bisa terbuat dari benang wol, ataupun campuran wol dengan serat sintetis ataupun wol dengan katun. Selimut berbahan flanel akan membuat bayi sangat hangat bahkan panas. Akan tepat digunakan jika bayi sedang berada di lingkungan yang dingin. Namun pastikan selimut ini hanya sebagai pelapis dan tidak bersentuhan dengan kulitnya.
    6. Serat alami
      Jika kamu menemukan selimut bayi dengan tulisan “eco-friendly “, berarti kamu menemukan selimut berbahan serat alami. Selimut ini tidak menyebabkan alergi dan melindungi bayi dari bakteri. Bahannya yang ramah lingkungan, ternyata juga ramah terhadap kulit bayi.
    7. Sutra
      Selimut berbahan sutra memiliki harga yang cukup mahal. Bahan ini juga sangat ringan dan lembut untuk kulit bayi. Bahan ini tergolong tipis dan sensitif. Itulah mengapa, bahan sutra tidak bisa bertahan lama sebagai selimut, jika dibandingkan bahan selimut lainnya.
    8. Wol
      Selimut berbahan wol sangat tidak baik untuk kulit bayi karena tampilannya yang kasar. Sama halnya dengan bahan flanel, selimut wol sangat tepat untuk melapisi bayi dari cuaca yang dingin.
    9. Bulu sintetis
      Bulu sintetis ternyata juga bisa digunakan sebagai selimut bayi. Meski dinamakan bulu sintetis, bahan ini terbuat dari 100 persen katun dan memiliki sifat sangat lembut. Selimut berbulu sintetis biasa digunakan sebagai alas tidur, pembungkus bayi, ataupun alas bermain anak. Meskipun menjadi idola para orangtua, selimut ini sulit untuk dibersihkan.

    Demikan ulasan mengenai jenis-jenis selimut bayi beserta bahannya. Semoga membantumu dalam memilih selimut yang tepat ya.

    Top 7 Brands Elektronik