Lemari Laci
Dalam sebuah hunian, terdapat beberapa furnitur yang sifatnya wajib ada. Salah satunya adalah lemari laci. Furnitur yang satu ini tersedia dalam beragam ukuran. Fungsi utamanya sebagai area penyimpanan. Baik itu untuk pakaian, buku, makanan, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Lemari laci sejatinya merupakan kumpulan banyak laci yang disusun ke atas dan menyamping. Konsep ini menjadikan furnitur lebih fungsional, hemat tempat (space-saving), dan mempermudah kamu untuk menata barang. Terdengar menarik, ya?
Nah, bagi kamu yang hendak membeli lemari laci untuk hunian, perhatikan dulu 9 hal berikut ini!
1. Kenali Kebutuhan
Lemari laci dapat digunakan untuk menyimpan apa saja. Namun, alangkah baiknya jika kamu mengenali apa kebutuhanmu sebelum memilih dan membeli lemari laci tersebut. Apabila membutuhkan furnitur ini untuk pakaian, maka pilihlah model yang memiliki banyak sekat. Sementara, untuk menyimpan handuk dan sprei, kamu jelas membutuhkan lemari laci berukuran besar.
2. Ukur Ruangan Secara Detail
Salah satu kesalahan yang kerap dilakukan ketika membeli lemari laci adalah mengukur dengan mengira-ngira atau sekilas pandang saja. Kesalahan tersebut bisa saja membuat ruangan semakin sempit atau lemari laci beradu dengan furnitur yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, biasakan untuk mengukur ruangan secara detail. Lalu, sesuaikan dengan tinggi, lebar, dan panjang lemari laci.
Perkirakan juga ketika lemari laci tersebut sudah ada di dalam ruangan, apakah akan mengganggu jalur untuk penghuni lalu-lalang? Untuk menghindari lemari terlalu besar dan tidak muat di dalam ruangan, sebaiknya beri toleransi ukuran lebih kecil.
3. Tentukan Material yang Paling Sesuai
Bicara soal material, lemari laci tidak berbeda dengan furnitur hunian pada umumnya. Setidaknya ada empat pilihan, yakni kayu, papan MDF, plastik, dan besi. Masing-masing memiliki nilai plus dan minus. Material kayu tergolong awet dan nuansanya tak lekang oleh waktu. Daya topangnya juga baik. Sayangnya, material ini mudah lapuk akibat perubahan cuaca dan serangan serangga.
Lemari laci dari papan MDF cukup populer belakangan ini. Nuansanya minimalis dan tersedia dalam banyak pilihan warna. Ketebalan papan MDF ini beragam. Jika ingin lemari laci yang awet dan kokoh, sebaiknya perhatikan ketebalan papan MDF. Semakin tebal, maka semakin kuat daya topangnya.
Material plastik memiliki banyak variasi desain, warna, dan gambar. Bahkan, ada beberapa desain yang dibuat menyerupai tampilan kayu asli. Lemari laci dari plastik cocok ditempatkan pada kamar tidur anak. Harganya pun sangat terjangkau. Namun, usia pemakaiannya tidak terlalu panjang.
Sementara itu, material besi juga cukup diminati lantaran tampilannya minimalis dan kokoh. Akan tetapi, harganya cukup mahal dan bobotnya berat sehingga sulit dipindahkan sewaktu-waktu dibutuhkan.
4. Memanfaatkan Bagian Atas
Bagian atas lemari laci biasanya berupa permukaan datar. Kamu bisa memanfaatkan bagian tersebut untuk beragam hal. Baik itu untuk memajang bingkai foto dan vas atau dijadikan sebagai tempat untuk meletakkan TV. Ketika sudah merencanakan pemanfaatan tersebut, kamu pun bisa menentukan ukuran dan material yang tepat. Tidak mungkin kamu membeli lemari laci plastik untuk dimanfaatkan sebagai alas atau meja TV, ‘kan mengingat bobot TV yang cukup berat?
5. Perhatikan Kualitas Rel dan Kunci
Lemari laci memiliki elemen pelengkap yang esensial, yakni rel dan kunci. Rel laci yang berkualitas baik akan mudah dioperasikan tanpa macet. Biasanya ada pula penahan khusus untuk menghindari laci terlepas dari rel dan lemari.
Jika kamu berencana menggunakan lemari laci untuk menyimpan barang berharga, tentu harus memperhatikan kualitas kuncinya. Pastikan kunci tersebut tidak mudah dibobol dari luar dan tidak meleset ketika hendak dikunci. Dengan demikian, lemari laci dapat berfungsi dengan baik, aman, dan nyaman dipakai.
6. Desain yang Sesuai dengan Interior Hunian
Sekilas dilihat, lemari laci memiliki bentuk yang standar. Kalau tidak persegi panjang, ya persegi saja. Namun kenyataannya, detail pada lemari laci mampu menampilkan kesan yang berbeda. Lemari laci dengan pegangan tersembunyi akan cocok untuk interior minimalis. Sedangkan, lemari dengan ukiran di bagian pintu akan cocok menghiasi interior hunian mewah atau tradisional. Pemilihan warna juga sebaiknya disesuaikan dengan desain interior dan furnitur lainnya yang sudah ada terlebih dulu.
Di samping itu, ada pula desain pada bagian bawah lemari laci. Ada yang memiliki kaki, ada pula yang tidak. Lemari laci dengan kaki, menyisakan area kolong yang pendek. Untuk gaya minimalis, kamu bisa memilih lemari laci tanpa kaki ataupun yang berkaki dengan model jengki atau lurus. Sedangkan, kaki lemari laci yang melengkung sangat sempurna menonjolkan suasana mewah ala gaya Victorian.
7. Perhatikan Aspek Keamanan
Furnitur lemari laci didominasi dengan tinggi setengah badan orang dewasa. Itu berarti, anak-anak mudah mencapainya. Oleh karena itu, aspek keamanan perlu diperhatikan juga, terutama bagian sudut lemari laci. Pilihlah desain yang bagian sudutnya melengkung. Apabila tanpa sengaja kepala anak terantuk, luka dapat diminimalisir. Pemilihan lemari laci dari material plastik juga merupakan ide bagus karena sifatnya lentur.
8. Bisa Dijadikan Furnitur Multifungsi
Lemari laci yang berbentuk sederhana ternyata bisa menjadi furnitur multifungsi yang mengagumkan. Lemari laci berukuran kecil dua tingkat bisa dimanfaatkan juga sebagai nakas di sisi ranjang. Bagian atasnya cukup untuk meletakkan lampu tidur, kacamata, dan segelas air.
Furnitur ini ada pula yang berukuran sedang dan biasa dijadikan partisi ruangan multifungsi. Misalnya, antar ruang tamu dan ruang keluarga ataupun ruang keluarga dan ruang makan. Kehadiran partisi berupa lemari laci tidak akan membuat hunian terasa sempit, malahan tertata lebih rapi.
9. Kemudahan Perakitan
Lemari laci dari material papan MDF dan besi seringkali dijual dalam kondisi belum dirakit. Bagi kamu yang tidak terbiasa merakit furnitur sendiri, ada baiknya mengecek caranya terlebih dulu. Apakah mudah dipahami untuk pemula? Jika kamu ragu untuk merakit sendiri, tanyakan kepada penjual apakah mereka menyediakan jasa perakitan atau tidak. Selain itu, tanyakan juga apakah biayanya sudah termasuk atau membutuhkan biaya tambahan lagi.
Perawatan Secara Umum
Layaknya furnitur lain, lemari laci juga perlu dirawat supaya semakin panjang usia pemakaiannya. Setiap hari, bersihkan permukaannya dari debu. Kamu cukup menggunakan kemoceng atau lap kering. Lalu, sebisa mungkin hindari paparan air. Lemari laci dari material kayu dan papan MDF akan mudah lapuk jika sering terkena air. Sementara itu, yang terbuat dari material besi akan mudah berkarat. Untuk material plastik, hal yang perlu dihindari adalah goresan benda tajam supaya permukaannya tetap mulus.
Jangan lupa untuk perhatikan bagian rel laci. Rel yang terbuat dari stainless steel perlu dibersihkan dari debu supaya proses buka-tutup laci tetap lancar. Apabila mengalami macet, oleskan minyak atau oli. Sedangkan, lemari laci plastik biasanya tidak menggunakan rel. Jadi kamu hanya perlu membersihkan sela-selanya dari debu. Perhatikan pula bobot dari isi furnitur tersebut. Kelebihan bobot hanya akan membuat laci melengkung dan patah.
Dengan 9 pertimbangan tadi, kamu bisa semakin mantap menentukan lemari laci seperti apa yang paling tepat untuk hunian. Untuk langkah awal, kunjungi laman Dekoruma dan temukan ragam lemari laci dengan aneka desain dan harga terjangkau!
Top 10 Brands Kasur
Sleep Care | Zinus | In The Box | Comforta | Guhdo | Florence | Serta | King Koil | Quantum | Elite